|
|
IB (Inseminasi Buatan) pada unggas
khusunya ayam sebenarnya tidak sulit. Peralatannya dapat menggunakan
alat-alat yang ada disekitar kita, sedang cara/tekniknya mudah.
Kesulitan dalam praktek IB adalah cara mengeluarkan sperma dari
pejantan. Kesulitan ini disebabkan karena peternak belum terbiasa,
sehingga perlu berlatih.
Manfaat Inseminasi Buatan :
- Penggunaan pejantan lebih efisien
- Mempercepat produksi telur tetas
- Mempercepat produksi anak ayam umur sehari (DOC)
- Sebagai sarana untuk meningkatkan mutu genetic
- Memungkinkan dilakukan persilangan dengan ayam lain
Alat dan bahan untuk IB
- Spuit 1 ml
- Tabung pengencer
- Tabung penampung sperma
- Nacl fisiologis 0,9%
- Kain/tisu
PERSIAPAN
- Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan :
Alat suntik (spuit), tabung penampung
sperma, tabung pengencer, nacl fisiologis 0,9% (pengencer sperma), kain
lap atau tissu. Alat dan bahan ini dapat dibeli diapotik terdekat dan
setiap kali digunakan dalam keadaan steril (dicuci dengan air mendidih).
- Mempersiapkan materi induk dan pejantan :
Induk :
- Minimal sudah mengalami periode peneluran pertama.
- Mempunyai produksi tinggi dan berasal dari tertua yang berproduksi tinggi.
- Induk tersebut sedang berproduksi.
- Pemeliharaan induk sebaiknya dalam kandang batere individu.
Pejantan :
- Berasal dari tertua dan mempunyai produksi tinggi.
- Umur 1-1,5 tahun.
- Pejantan harus dilatih sampai terbiasa spermanya (kurang lebih 7 hari).
- Tanda pejantanyang sudah terlatih, begitu dilakukan pengelusan ekornya langsung terangkat.
- Pemeliharaan pejantan tidak dicampur dengan induk.
PENGAMBILAN SPERMA
- Dilakukan pada siang hari sekitar jam 15.00 wib
- Pengambilan sperma dilakukan 2 orang, dimana 1 orang memegang ayam dan 1 orang bertugas mengambil sperma.
- Bersihkan kotoran yang menempel dianus dan sekitarnya.
- Rangsang pejantan dengan mengelus
bagian punggung dari bawah ke leher kea rah ekor dan dari bawah anus
kearah ekor, lakukan 5-7 kali.
- Tekan pangkal ekor dengan posisi
tangan dari atas sampai keluar spermanya, kemudian tamping sperma dalam
tabung. Pengambilan sperma dapat dilakukan 3-5 kali dalam seminggu.
- Encerkan sperma dengan Nacl fisiollogis 0,9% dengan perbandingan 1:6 sampai 1:10
- Caranya: sedot Nacl fisiologis
dengan spuit sesuai derajat pengencerannya, masukkan kedalam tabung.
Ambil seperlunya Nacl tersebut, masukkan ke dalam tabung yang sudah
berisi sperma (tabung penampung) goyangkan secara perlahan hingga
tercampur.
- Kemudian sisa Nacl dimasukkan lagi
ke dalam tabung tersebut dan digoyangkan hingga tercampur. Umur sperma
yang telah diencerkan kurang lebih 30 menit. Hindarkan sperma dari sinar
matahri langsung.
- Masukkan/sedot sperma yang telah
diencerkan dengan spuit /alat suntik. Setelah sperma masuk ke dalam alat
suntik maka sperma tersebut siap diinseminasikan.
PELAKSANAAN INSEMINASI BUATAN
- Siapkan induk ayam yang akan diinseminasikan.
- Bersihkan kotoran yang menempel dianus dan sekitarnya.
- Pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) dilakukan 2 orang, dimana 1 orang memegang ayam dan 1 orang melaksanakan IB.
- Tekan bagian tubuh dibawah anus hingga terlihat saluran reproduksi (sebelah kiri) dan saluran kotoran (sebelah kanan).
- Masukkan/suntikkan sperma yang sudah
diencerkan dengan spuit secara perlahan ke dalam saluran telur sedalam
kurang lebih 2 cm. pada waktu akan dilakukan penyuntikkan penekanan
bagian bawag tubuh dilepaskan, bersamaan dengan itu penyuntikkan
dilakukan. Tiap unduk butuhkan sperma 1-2 ml.
- Untuk mendapatkan hasil yang baik, sebaiknya IB diulang 3 hari setelah IB yang sebelumnya.
PENGAMBILAN TELUR
- Pengambilan telur tetas dimulai pada hari kedua (telur yang pertama tidak digunakan).
- Penyimpanan telur tetas maksimal 10 hari.
- Cara meletakkan telur tetas, bagian tumpul (rongga udara) berada diatas.
- Selanjutnya dilakukan penetasan sesuai prosedur.
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar