Kamis, 03 Desember 2015

petunjuk teknis insiminasi buatan pada ayam

PDF Cetak E-mail




IB (Inseminasi Buatan) pada unggas khusunya ayam sebenarnya tidak sulit. Peralatannya dapat menggunakan alat-alat yang ada disekitar kita, sedang cara/tekniknya mudah. Kesulitan dalam praktek IB adalah cara mengeluarkan sperma dari pejantan. Kesulitan ini disebabkan karena peternak belum terbiasa, sehingga perlu berlatih.
Manfaat Inseminasi Buatan :
  • Penggunaan pejantan lebih efisien
  • Mempercepat produksi telur tetas
  • Mempercepat produksi anak ayam umur sehari (DOC)
  • Sebagai sarana untuk meningkatkan mutu genetic
  • Memungkinkan dilakukan persilangan dengan ayam lain
Alat dan bahan untuk IB
  • Spuit 1 ml
  • Tabung pengencer
  • Tabung penampung sperma
  • Nacl fisiologis 0,9%
  • Kain/tisu
PERSIAPAN
  • Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan :
Alat suntik (spuit), tabung penampung sperma, tabung pengencer, nacl fisiologis 0,9% (pengencer sperma), kain lap atau tissu. Alat dan bahan ini dapat dibeli diapotik terdekat dan setiap kali digunakan dalam keadaan steril (dicuci dengan air mendidih).
  • Mempersiapkan materi induk dan pejantan :
Induk :
  • Minimal sudah mengalami periode peneluran pertama.
  • Mempunyai produksi tinggi dan berasal dari tertua yang berproduksi tinggi.
  • Induk tersebut sedang berproduksi.
  • Pemeliharaan induk sebaiknya dalam kandang batere individu.
Pejantan :
  • Berasal dari tertua dan mempunyai produksi tinggi.
  • Umur 1-1,5 tahun.
  • Pejantan harus dilatih sampai terbiasa spermanya (kurang lebih 7 hari).
  • Tanda pejantanyang sudah terlatih, begitu dilakukan pengelusan ekornya langsung terangkat.
  • Pemeliharaan pejantan tidak dicampur dengan induk.
PENGAMBILAN SPERMA
  • Dilakukan pada siang hari sekitar jam 15.00 wib
  • Pengambilan sperma dilakukan 2 orang, dimana 1 orang memegang ayam dan 1 orang bertugas mengambil sperma.
  • Bersihkan kotoran yang menempel dianus dan sekitarnya.
  • Rangsang pejantan dengan mengelus bagian punggung dari bawah ke leher kea rah ekor dan dari bawah anus kearah ekor, lakukan 5-7 kali.
  • Tekan pangkal ekor dengan posisi tangan dari atas sampai keluar spermanya, kemudian tamping sperma dalam tabung. Pengambilan sperma dapat dilakukan 3-5 kali dalam seminggu.
  • Encerkan sperma dengan Nacl fisiollogis 0,9% dengan perbandingan 1:6 sampai 1:10
  • Caranya: sedot Nacl fisiologis dengan spuit sesuai derajat pengencerannya, masukkan kedalam tabung. Ambil seperlunya Nacl tersebut, masukkan ke dalam tabung yang sudah berisi sperma (tabung penampung) goyangkan secara perlahan hingga tercampur.
  • Kemudian sisa Nacl dimasukkan lagi ke dalam tabung tersebut dan digoyangkan hingga tercampur. Umur sperma yang telah diencerkan kurang lebih 30 menit. Hindarkan sperma dari sinar matahri langsung.
  • Masukkan/sedot sperma yang telah diencerkan dengan spuit /alat suntik. Setelah sperma masuk ke dalam alat suntik maka sperma tersebut siap diinseminasikan.
PELAKSANAAN INSEMINASI BUATAN
  • Siapkan induk ayam yang akan diinseminasikan.
  • Bersihkan kotoran yang menempel dianus dan sekitarnya.
  • Pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) dilakukan 2 orang, dimana 1 orang memegang ayam dan 1 orang melaksanakan IB.
  • Tekan bagian tubuh dibawah anus hingga terlihat saluran reproduksi (sebelah kiri) dan saluran kotoran (sebelah kanan).
  • Masukkan/suntikkan sperma yang sudah diencerkan dengan spuit secara perlahan ke dalam saluran telur sedalam kurang lebih 2 cm. pada waktu akan dilakukan penyuntikkan penekanan bagian bawag tubuh dilepaskan, bersamaan dengan itu penyuntikkan dilakukan. Tiap unduk butuhkan sperma 1-2 ml.
  • Untuk mendapatkan hasil yang baik, sebaiknya IB diulang 3 hari setelah IB yang sebelumnya.
PENGAMBILAN TELUR
  • Pengambilan telur tetas dimulai pada hari kedua (telur yang pertama tidak digunakan).
  • Penyimpanan telur tetas maksimal 10 hari.
  • Cara meletakkan telur tetas, bagian tumpul (rongga udara) berada diatas.
  • Selanjutnya dilakukan penetasan sesuai prosedur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar