Kamis, 03 Desember 2015

pengambilan sperma pada sapi

Cara mengambil sperma sapi

Sangat menakjubkan bahwa setiap anak sapi yang lahir hari ini adalah produk dari breedings hidup, karena ada begitu banyak keuntungan menggunakan inseminasi buatan. semua breedings tidak dibatasi oleh geografi, sehingga potensi keragaman genetik meningkat. Juga, pemilik sapi dapat mengumpulkan cukup sperma dari satu ejakulasi hingga ratusan layanan sapi, sehingga sangat menguntungkan. Ikuti langkah-langkah untuk belajar bagaimana untuk mengumpulkan semen untuk inseminasi buatan.


1
Seorang yang berpengalaman mengumpulkan sperma berkali-kali sebelum Anda mencobanya sendiri. Perhatikan langkah dan hati-hati di sekitar sapi untuk menghindari  cedera .
2
Tanyakan dokter hewan Anda untuk pemasok koleksi-kit. Beli beberapa kit sehingga Anda memiliki mereka di tangan untuk pengiriman sperma segar. Ini harus mencakup proses dan peralatan pengiriman.
3
Pastikan vagina buatan  bersih  dan bahwa koleksi tas terpasang. Isi vagina buatan dengan air hangat dan melumasinya.
4
Biarkan sapi untuk mengexplor sapi teaser. Penolong Anda harus tinggal di dekat bagian depan hewan sementara Anda perlahan mengarahkan penis banteng jauh dari sapi dan ke dalam vagina buatan. Berhati-hatilah untuk tidak melukai banteng, atau ia mungkin menolak untuk kawin di kemudian hari.
5
Tip vagina buatan lembut sehingga akhir dengan koleksi tas menunjuk ke bawah. Ketika banteng telah ejakulasi, hati-hati menghapus vagina buatan dan memungkinkan dia untuk turun.
6
Waktu pengiriman (diperpanjang) sperma segar dalam wadah pendingin yang tepat sehingga sampel tiba dalam empat hari. Air mani beku dapat disimpan selama bertahun-tahun.

petunjuk teknis insiminasi buatan pada ayam

PDF Cetak E-mail




IB (Inseminasi Buatan) pada unggas khusunya ayam sebenarnya tidak sulit. Peralatannya dapat menggunakan alat-alat yang ada disekitar kita, sedang cara/tekniknya mudah. Kesulitan dalam praktek IB adalah cara mengeluarkan sperma dari pejantan. Kesulitan ini disebabkan karena peternak belum terbiasa, sehingga perlu berlatih.
Manfaat Inseminasi Buatan :
  • Penggunaan pejantan lebih efisien
  • Mempercepat produksi telur tetas
  • Mempercepat produksi anak ayam umur sehari (DOC)
  • Sebagai sarana untuk meningkatkan mutu genetic
  • Memungkinkan dilakukan persilangan dengan ayam lain
Alat dan bahan untuk IB
  • Spuit 1 ml
  • Tabung pengencer
  • Tabung penampung sperma
  • Nacl fisiologis 0,9%
  • Kain/tisu
PERSIAPAN
  • Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan :
Alat suntik (spuit), tabung penampung sperma, tabung pengencer, nacl fisiologis 0,9% (pengencer sperma), kain lap atau tissu. Alat dan bahan ini dapat dibeli diapotik terdekat dan setiap kali digunakan dalam keadaan steril (dicuci dengan air mendidih).
  • Mempersiapkan materi induk dan pejantan :
Induk :
  • Minimal sudah mengalami periode peneluran pertama.
  • Mempunyai produksi tinggi dan berasal dari tertua yang berproduksi tinggi.
  • Induk tersebut sedang berproduksi.
  • Pemeliharaan induk sebaiknya dalam kandang batere individu.
Pejantan :
  • Berasal dari tertua dan mempunyai produksi tinggi.
  • Umur 1-1,5 tahun.
  • Pejantan harus dilatih sampai terbiasa spermanya (kurang lebih 7 hari).
  • Tanda pejantanyang sudah terlatih, begitu dilakukan pengelusan ekornya langsung terangkat.
  • Pemeliharaan pejantan tidak dicampur dengan induk.
PENGAMBILAN SPERMA
  • Dilakukan pada siang hari sekitar jam 15.00 wib
  • Pengambilan sperma dilakukan 2 orang, dimana 1 orang memegang ayam dan 1 orang bertugas mengambil sperma.
  • Bersihkan kotoran yang menempel dianus dan sekitarnya.
  • Rangsang pejantan dengan mengelus bagian punggung dari bawah ke leher kea rah ekor dan dari bawah anus kearah ekor, lakukan 5-7 kali.
  • Tekan pangkal ekor dengan posisi tangan dari atas sampai keluar spermanya, kemudian tamping sperma dalam tabung. Pengambilan sperma dapat dilakukan 3-5 kali dalam seminggu.
  • Encerkan sperma dengan Nacl fisiollogis 0,9% dengan perbandingan 1:6 sampai 1:10
  • Caranya: sedot Nacl fisiologis dengan spuit sesuai derajat pengencerannya, masukkan kedalam tabung. Ambil seperlunya Nacl tersebut, masukkan ke dalam tabung yang sudah berisi sperma (tabung penampung) goyangkan secara perlahan hingga tercampur.
  • Kemudian sisa Nacl dimasukkan lagi ke dalam tabung tersebut dan digoyangkan hingga tercampur. Umur sperma yang telah diencerkan kurang lebih 30 menit. Hindarkan sperma dari sinar matahri langsung.
  • Masukkan/sedot sperma yang telah diencerkan dengan spuit /alat suntik. Setelah sperma masuk ke dalam alat suntik maka sperma tersebut siap diinseminasikan.
PELAKSANAAN INSEMINASI BUATAN
  • Siapkan induk ayam yang akan diinseminasikan.
  • Bersihkan kotoran yang menempel dianus dan sekitarnya.
  • Pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) dilakukan 2 orang, dimana 1 orang memegang ayam dan 1 orang melaksanakan IB.
  • Tekan bagian tubuh dibawah anus hingga terlihat saluran reproduksi (sebelah kiri) dan saluran kotoran (sebelah kanan).
  • Masukkan/suntikkan sperma yang sudah diencerkan dengan spuit secara perlahan ke dalam saluran telur sedalam kurang lebih 2 cm. pada waktu akan dilakukan penyuntikkan penekanan bagian bawag tubuh dilepaskan, bersamaan dengan itu penyuntikkan dilakukan. Tiap unduk butuhkan sperma 1-2 ml.
  • Untuk mendapatkan hasil yang baik, sebaiknya IB diulang 3 hari setelah IB yang sebelumnya.
PENGAMBILAN TELUR
  • Pengambilan telur tetas dimulai pada hari kedua (telur yang pertama tidak digunakan).
  • Penyimpanan telur tetas maksimal 10 hari.
  • Cara meletakkan telur tetas, bagian tumpul (rongga udara) berada diatas.
  • Selanjutnya dilakukan penetasan sesuai prosedur.

penyakit dan pengobatan pada ternak sapi

Aneka Jenis Penyakit Pada Sapi dan Cara Pengobatannya

Halo sobat ternak, menanggapi pertanyaan pembaca mengenai penyakit pada sapi, kali ini redaksi usahaternak akan memposting artikel tentang jenis - jenis penyakit pada sapi berikut pencegahannya. Kurang lengkap memang rasanya kalau pada website ini hanya menyediakan informasi tentang bisnis dan ternak sapi mengabaikan cara mencegah penyakit pada ternak kita. Karena dalam usaha sapi potong maupun sapi perah terkadang penyakit datang dan menjadi kendala tersendiri bagi para pelaku usaha. Dengan cermat mencegah penyakit dan mengetahui cara pengobatan yang benar, niscaya segala permasalahan tersebut dapat diminimalisir dan tidak perlu menambah beban pengeluaran bagi para pengusaha dan peternak sapi.
Kita mulai pembahasan mengenai berbagai jenis penyakit sapi potong dan sapi perah secara umum. Sapi sehat biasanya ditandai dengan keadaan dalam tubuh ternak tersebut berfungsi dengan baik. Kondisi dimana aliran cairan di dalam tubuhnya berfungsi baik dalam mendukung penyusunan sel - sel penting di dalamnya. Dengan rutin memperhatikan keadaan sapi serta lingkungan dan cepat tanggap niscaya sapi akan selalu sehat dan normal. Bila ada sedikit tanda - tanda yang tidak wajar pada hewan ternak kita, jangan buru - buru khawatir, kita diagnosa lebih dulu tanda  - tanda-nya. Bila perlu kita periksakan kepada dokter hewan setempat agar mendapatkan informasi lebih detail mengenai kesehatan sapi dan termak kita. Sebelumnya kami berikan tabel yang menggambarkan keadaan sapi yang sehat sebagai referensi bagi kita yang sedang menjalankan usaha sapi potong dan sapi perah.
ciri sapi sehat dari penyakit | usahaternak
Ciri dan Tanda Sapi Sehat
Beragam faktor dapat mempengaruhi kesehatan sapi. Namun diantara beragam faktor tersebut, lingkungan dan penularan merupakan faktor yang paling banyak membuat ternak / sapi terserang penyakit. Mencegah lebih baik daripada mengobati, itulah yang harus kita garis bawahi. Untuk faktor lingkungan, layak kita perhatikan keadaan kelembaban kandang, kebersihan lantainya, posisi ventilasi dan aliran udara, apakah sinar matahari pagi masuk dengan baik ke dalam kandang atau tidak. Kemudian sebelum kita mencampurkan sapi dalam satu kandang, layak kita cek kondisi sapi satu per satu, apakah semuanya sehat dan tidak terkena penyakit apapun. Penularan penyakit biasanya sangat rentan terjadi pada sapi potong dan sapi perah. Pakan juga merupakan salah satu penyebab sapi terserang penyakit, oleh karenanya prosentase dan keseimbangan pakan layak kita pertimbangkan dengan matang. Hijauan saja tanpa pakan buatan rasanya memang akan membuat sapi kekurangan gizi. Silahkan anda simak artikel kami tentang pakan sapi modern yang seimbang. Lengah pada salah satu hal diatas, maka potensi keuntungan kita juga akan berkurang karena pengobatan sapi tidak semudah yang kita bayangkan, apalagi jika terlambat sapi bisa mati. Untuk mencegah semua kemungkinan tadi, kontrol yang ketat dan pengecekan setiap hari diperlukan. Oke, sobat ternak sapi, setelah memahami segala pencegahan dan diagnosa ringan tersebut, kita masuk pada pembahasan penyakit yang umum menyerang sapi secara mendetail.

Berbagai Macam Jenis Penyakit Sapi Potong / Sapi Perah

penyakit ingus pada sapi | usahaternak
Segala penyakit sapi dapat dicegah dengan pengecekan teratur
Jenis - jenis penyakit yang rawan terjadi pada sapi saat proses penggemukan dan ternak kami jabarkan satu demi satu untuk memudahkan pembaca dalam memahami penyakit dan bakteri yang menyerang. Diantaranya kami pilih beberapa yang sering menjadi kendala. Informasi ini kami dapatkan dari berbagai sumber (dokter hewan, rekan peternak dan jurnal ilmiah). Selain penjabaran penyakit dan gejalanya, kami juga memberikan cara pengobatan dan pencegahannya, semoga dapat membantu sobat ternak yang sedang mengalami kendala tersebut.

Penyakit Anthrax Pada Sapi dan Pengobatannya

Penyakit antrax adalah jenis penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menular pada manusia. Biasanya kategori penyakit seperti ini disebut zoonosis. Nama lain dari antrax adalah radang limpa. Biasanya disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang mengandung bakteri basillus anthracis. Selain melalui makanan yang tidak bersih tersebut, bakteri antrax bisa masuk ke dalam tubuh sapi lewat tanah yang tercemar bakteri dan masuk melalui pernafasan dan luka pada sapi. Bakteri antrax adalah bakteri yang daya tahannya luar biasa, disinfektan dan panas terkadang tidak mampu melawan bakteri ini. Penyebarannya juga sangat cepat apabila sapi tersebut kurang makan dan kelelahan. Apalagi saat musim panas. Bila sapi sudah terkena antrax, sebaiknya kita tidak mendekat dan harus berhati - hati dalam penanganannya. Bakteri dapat menular pada manusia melalui luka, pernafasan (jika menghirup bulu sapi yang terserang).
penyakit antrax dan pengobatannya | usahaternak
Pendarahan berwarna hitam pada sapi yang terkena antrax
Ciri dan Gejala antrax pada sapi umunya adalah sebagai berikut :
  1. Sapi demam, lemah dan mudah jatuh/ambruk
  2. Radang pada bagian limpa dan akhirnya sapi menjadi diare
  3. Banyak pendarahan di beberapa bagian tubuh, biasanya berwarna hitam (pada lubang hidung dan mulut, pori - pori dan pada lubang anus sapi)
  4. Nafas tersengah - sengah
  5. Pembengkakan pada bagian bawah perut
  6. Bila sudah akut, sapi akan mati mendadak
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Antrax pada sapi :
  • Vaksinasi spora avirulen secara berkala tiap tahun pada sapi yang belum terkena
  • Pengecekan, pembersihan dan karantina jika pada suatu daerah sudah terkena antrax
  • Jangan memberi makan sapi dengan akarnya, biasanya hijauan. Berikan rumputnya saja
  • Jangan sering - sering kontak fisik dengan ternak jika tidak benar - benar darurat
  • Jika sapi sudah terkena, berikan antibiotik dengan spektrum luas seperti Penisilin G, Oxytetracyclin, Streptomycin
  • Hewan yang sudah mati jangan dibedah, jangan memegang langsung bagian luka. Langsung kubur saja bila perlu bakar bangkainya.

Penyakit Scabies Pada Sapi dan Pengobatannya

Skabies biasa disebut kudis atau bulug/budug. Scabies juga merupakan penyakit zoonoisis dan dapat menular pada manusia. Biasanya disebabkan oleh alat dan kandang yang kotor. Kotoran tersebut terkadang mengandung tungau sarcoptes scabei. Ternak yang sehat biasanya tertular jika sudah terjadi kontak langsung dengan ternak/sapi yang terkena skabies. Biasanya hewan yang terserang skabies terkesan seperti hewan yang gatal - gatal.
penyakit skabies sapi dan obatnya
Sapi yang terserang skabies
Ciri dan Gejala Scabies pada sapi umumnya adalah :
  1. Sapi sering menggigit bagian tubuhnya
  2. Terkadang menggosok - gosokkan badannya pada kandang (seperti menggaruk - garuk)
  3. Bulu rontok dan nanah mulau muncul pada bagian tubuh
  4. Karena ini adalah penyakit kulit sapi, akan timbul kerak berwarna abu - abu pada bagian tubuh sapi dan kulit terkesan kaku
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Skabies Pada Sapi :
  • Kandang usahakan berjauhan dengan rumah tinggal
  • Aliran udara dan sanitasi kandang usahakan bagus
  • Usahakan kandang sapi kering dan selalu bersih
  • Hewan yang terdiagnosa skabies harus dipisahkan dan dikarantina
  • Pengobatan yang aman biasanya dengan pemberian minyak kelapa dicampur dengan kapur barus kemudian gosokkan pada kulit yang terkena.
  • Serbuk belerang, dicampur dengan kunyit dan minyak kelapa yang sudah dipanaskan, gosokkan pada kulit sapi. Bisa juga digosok dengan air tembakau.
  • Sapi yang mati setelah terkena skabies tetap dapat dikonsumsi, hanya saja buang bagian yang terkena tungau. Sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter hewan.

Penyakit Cacingan pada Sapi dan Pengobatannya

Disebut pula helminthiasis. Penyakit cacingan merupakan penyakit yang paling sering menyerang ternak yang dipelihara secara tradisional. Dan tergolong penyakit yang mudah ditangani tergantung dengan banyak/sedikit-nya cacing dalam tubuh, jenis cacing yang menyerang (cacing hati, cacing pita, cacing gilig/nematoda)dan penanganan. Jenis cacing yang menyerang sapi sebenarnya sangat banyak jenisnya. Namun yang paling sering menyerang adalah jenis cacing hati dan cacing pita, biasanya disebabkan oleh kondisi pakan yang tidak bersih / mengandung larva cacing. Biasanya pada rumput hijauan. Proses pengobatan biasanya dilakukan dengan melumpuhkan cacing sehingga cacing yang mati tersebut akan ikut keluar melalui kotoran sapi.
cacing pita sapi | usahaternak
Cacing Pita
cacing hati sapi | usahaternak
Cacing hati
 Ciri dan Gejala umum yang tampak saat sapi terserang cacingan :
  1. Sapi tidak nafsu makan
  2. Sapi terlihat kurus dari hari ke hari
  3. Susah buang air besar / tidak teratur
  4. Diare berkepanjangan dan mencret
  5. Gerakan melemah dan mata sayu
  6. Nafas terengah - engah
  7. Hidung dan mulut mulai kering
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Cacingan Pada Ternak :
  • Usahakan kandang tidak sering lembab
  • Jangan terlalu sering menggembalakan sapi karena kita tidak bisa mengontrol kebersihan rumput yang dikonsumsi oleh sapi
  • Sisa pakan di kandang jangan dibiarkan terlalu lama, segera buang atau olah menjadi pupuk tanaman
  • Berikan obat cacing secara rutin dan berkala (biasanya dua bulan sekali)
  • Obat yang biasanya digunakan oleh dokter hewan adalah dalam jenis benzimidazol, Imidathiazol dan Avermectin (konsultasi dengan dokter hewan sebelum menggunakan)
  • Pengobatan tradisional dengan pemberian daun / buah nanas. Terutama untuk melumpuhkan cacing nematoda. Untuk cacing lainnya, bisa diberikan bawang putih karena sangat efektif dan tidak terdapat efek samping.

Penyakit Ingusan Pada Sapi dan Pengobatannya

Penyakit ingusan biasa disebut MCF (MALIGNANT CATHARRAL FEVER). Penyakit ini ditularkan melalui virus Gamma Herpesvirinae dan penularan virus dari ternak jenis domba. Biasanya menyerang sapi yang sering digembalakan bercampur dengan ternak lain seperti domba dan kambing. Biasanya domba yang sudah terserang tidak menunjukkan gejala apapun, tetapi meninggalkan virus tersebut melalui bekas pakan yang telah dikunyah dan dimuntahkan kembali. Sapi yang memakan bekas makanan tersebut akan dapat terkena penyakit ingusan.
penyakit sapi ingusan | usahaternak
Gejala penyakit ingusan pada sapi
Ciri dan Gejala Ingusan pada sapi biasanya adalah :
  1. Timbul cairan pada bagian hidung dan mata ternak, lama kelamaan akan berubah dari encer menjadi lebih kental
  2. Ternak mulai terlihat meneteskan air liur
  3. Bagian moncong kering dan terkadang keluar nanah
  4. Ternak terdengar sulit bernafas dan gemetar
  5. Bagian mata terlihat keruh dan cenderung memutih
  6. Jika sudah parah kulit ternak seperti terkelupas
  7. Sapi berjalan sempoyongan dan lemah, jaringan tubuh rusak dan sapi terlihat kurus
  8. Jika dibiarkan maka sapi akan lumpuh total dan mati
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Ingusan pada Sapi :
  • Jangan sering menggembalakan sapi bersamaan dengan domba atau kambing
  • Jauhkan kandang sapi dari kandang domba yang baru datang dan belum divaksinasi
  • Kontrol kebersihan pakan yang akan dikonsumsi oleh sapi
  • Jaga kebersihan dan sanitasi kandang
  • Pisahkan dan karantina sapi yang terserang
  • Usaha yang bisa kita lakukan adalah dengan pencegahan infeksi dengan antibiotik sehingga gejala tidak meluas
  • Penyakit ini belum ada obat yang mampu menghilangkan secara keseluruhan, namun dapat hilang sendiri jika penanganan kita cepat dan sapi dipelihara dengan baik
  • Usahakan penanganan secara langsung setelah terlihat gejala ringan, biasanya 4 hari setelah terserang sapi akan semakin memburuk
  • Konsultasikan pada dokter hewan terkait pemakaian obat. Ingat, obati secara langsung setelah terlihat gejala ingusan, jangan terlambat.
  • Ternak yang mati tetap dapat dipotong dan dikonsumsi, namun bagian yang terinfeksi harus dibuang.

Penyakit Ngorok Pada Sapi dan Pengobatannya

Biasa disebut SEPTICHAEMIA EPIZOOTIC (SE) dalam istilah kedokteran. Disebabkan oleh kuman yang bernama Pastuerella multocida serotipe 6B dan Pastuerella multocida serotipe 6E. Biasanya menjangkit pada sapi yang kelelahan / letih. Cenderung menyerang sapi pekerja maupun sapi potong yang stress akibat terlalu banyak aktifitas dan kandang yang lembab atau kurang bersih. Pakan yang buruk kualitasnya juga merupakan sarana penularan kuman ini. Penularan antar ternak biasanya melalui air liur, urine, makanan dan tanah yang terkontaminasi. Kondisi lingkungan yang dingin juga merupakan sarana untuk kuman tersebut berkembang.

Ciri dan Gejala Ngorok pada Sapi adalah :
  1. Sapi sulit bernafas dan gemetar
  2. Keluar air liur terus menerus
  3. Suhu tubuh naik sampai 40 derajat celcius
  4. Busung bagian kepala sampai leher bawah
  5. Radang paru - paru, terlihat pada bagian dada karena sapi kurus
  6. Selaput lendir me-merah
Pencegahan dan Pengobatan Sapi Ngorok :
  • Karantina dan pemeriksaan sapi yang baru datang
  • Vaksinasi rutin ternak dengan oil adjuvant tiap tahun
  • Kandang selalu bersih dan diberi disinfektan
  • Pengobatan yang umum dipakai adalah antibiotik Oxytetracyclin dan Streptomycin, pemakaiannya wajib konsultasi pada yang berpengalaman
  • Karena yang terserang adalah bagian paru - paru, maka jika akan dipotong dan dikonsumsi kita buang bagian paru - paru nya
  • Bangkai dan bagian yang terkontaminasi hendaknya dikubur atau dibakar

Penyakit Demam Pada Sapi dan Pengobatannya

Demam ini umum disebut demam 3 hari. Istilah kedokterannya adalah BOVINE EPHEMERAL FEVER (BEF). Penyebab demam BEF ini adalah gigitan lalat Cullicoides sp dan nyamuk Culex Sp. Penyakit ini tergolong mudah diatasi dan tidak menular terutama bagi manusia.

Ciri dan Gejala Demam pada Sapi (BEF) adalah :
  1. Sapi terlihat lemah dan lesu
  2. Sapi demam tinggi dan terkesan pincang
  3. Susah bergerak dan berdiri
  4. Sesak dan gemetaran
  5. Timbul cairan pada bagian hidung dan mata ternak
  6. Nafsu makan menurun
  7. Jika menjadi penyakit sapi perah, produksi susu akan menurun
Pencegahan dan Pengobatan demam pada sapi :
  • Lingkungan yang bersih
  • Penggunaan insektisida pada kandang
  • Berikan obat penurun panas dan usahakan sapi banyak minum air
  • Obat tradisional bagi BEF adalah pemberian gula merah dan garam dapur dan diminumkan pada sapi.
  • Tetap konsultasi pada dokter hewan untuk lebih baiknya.
  • Daging boleh dipotong dan dikonsumsi

Penyakit Sapi Mubeng dan Pengobatannya

Penyakit sapi mubeng juga sering sekali menyerang sapi. Nama lain dari penyakit ini adalah penyakit surra. Cara kerja penyakit ini adalah dengan berkembangnya parasit dalam darah dan menurunkan kadar glukosa-nya. Sehingga kondisi tubuh sapi menjadi menurun, kurang nafsu makan, stress dan mudah letih. Penularanan parasit ini disebabkan oleh gigitan lalat haematophagus dan lyperosia dan aneka jenis kutu. Penyakit surra sering menyerang sapi pada musim hujan dimana kondisi kekebalan sapi sering turun dan melemah . Beberapa kasus bahkan dapat menewaskan ternak, terutama kerbau.

Ciri dan Gejala Sapi Mubeng adalah :
  1. Gerakan sapi menjadi tidak aturan (sempoyongan, jalan berputar putar/mubeng) jika sudah parah sering kejang - kejang
  2. Selput lendir menguning
  3. Tidak nafsu makan dan bulu rontok
  4. Demam dan cepat lelah
Pencegahan dan pengobatan Penyakit Sapi Mubeng :
  • Penyemprotan insektisida di kandang ternak (biasanya sejenis asuntol) untuk mencegah datangnya serangga penghisap darah.
  • Hindarkan kandang sapi dari tempat yang rawan menjadi sarang serangga (parit dan tempat lembab)
  • Sisa - sisa pakan ternak jangan sampai membusuk di kandang
  • Bila sapi luka, jangan sampai dibiarkan infeksi dan menjadi makanan bagi lalat
  • Karantina sapi yang sakit dan berikan obat berupa atocyl maupun artosol, namun dalam penggunaannya hendaknya melalui konsultasi dengan dokter hewan setempat

Penyakit Sapi Kembung dan Pengobatannya

Seringkali saya mendengar keluhan peternak yang sapi-nya terkena penyakit kembung, dalam bahasa kedokteran biasa disebut bloat. Penyakit sapi kembung disebabkan oleh macetnya saluran gas dalam tubuh sapi, akibatnya pencernaan tidak lancar dan bagian perut rumen membesar. Ini dapat dilihat dari bagian perut sapi sebelah kiri, apabila sapi kembung pasti akan terlihat membesar. Penyebab utama sapi terserang kembung adalah rumput - rumputan yang basah, kurang berserat. Oleh karenanya seleksi hijauan mutlak diperlukan. Dan berikan prosentase hijauan jenis leguiminose maksimal lima puluh persen.
sapi kembung bloat | usahaternak
Kembung jika dibiarkan bisa menyebabkan kematian
Ciri dan Gejala Sapi Kembung / Bloat :
  1. Perut bagian kiri membesar karena gas tidak dapat keluar
  2. Pernafasan terganggu karena organ pernafasan ditekan oleh membesarnya rumen
  3. Gerakan kurang lincah dan sering terjatuh
  4. Dalam kondisi parah, hewan bisa lumpuh dan mati
Pencegahan dan Pengobatan Kembung Pada Sapi :
  • Jangan biasa memberikan pakan rumput yang masih basah, terutama di pagi hari
  • Kurangi prosentase pemberian leguminose hijauan
  • Jerami kering berikan di pagi hari sebelum memakan hijauan jenis lain
  • Usahakan ternak banyak bergerak sehingga mengurangi gas pada lambung
  • Cara pengobatan yang biasa diberikan adalah anti bloat yang mengandung dimethicone dan minyak nabati yang berasal dari kacang tanah. Minyak nabati bisa disuntikkan pada sapi yang terkena bloat
  • Konsultasikan pada dokter hewan untuk penggunaan obat yang tepat

Penyakit Kuku Busuk Pada Sapi dan Pengobatannya

Seperti namanya, penyakit kutu busuk berkembang di bagian kuku sapi. Sering disebut sebagai penyakit Foot Rot (Pembusukan kaki/kuku). Kuman fusiformis masuk ke dalam celah kuku sapi dan berkembang disana, bahkan daya tahan kuman tersebut semakin lama jika berada di dalam kuku sapi. Penyebab masuknya kuman ini adalah dimana kuku sapi terluka akibat hantaman benda keras di tempat yang kotor dan akhirnya kuman masuk dan berkembang pesat. Jika dibiarkan, kuman ini akan berkembang menjadi penyakit yang melumpuhkan sel - sel di telapak kaki sapi hingga sapi tidak dapat berjalan.
foot rot kutu busuk sapi | usahaternak
Kuku busuk / Foot Rot pada sapi
Ciri dan Gejala Kuku Busuk pada Sapi :

  1. Celah kuku dan tumit terlihat membengkak
  2. Keluar cairan kuning dan berbau busuk pada bagian kuku
  3. Mengelupasnya selaput pada bagian kuku diakibatkan matinya jaringan sel pada bagian tersebut
  4. Sapi terlihat pincang saat bergerak dan kesakitan
Pencegahan dan Pengobatan Kuku Busuk pada Sapi :
  • Jaga kebersihan kandang sehingga bakteri dan kuman sulit berkembang disana
  • Sering periksa kebersihan kuku sapi
  • Jika sudah terserang, segera rendam kaki yang terserang dengan larutan formalin sebanyak 10%
  • Untuk pengobatan dengan suntik, usahakan kaki sapi tetap kering dan disuntikkan larutan sulfat beserta antibiotik sesuai saran dokter hewan

pengambilan serum darah dan fases

BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Dalam pengelolahan suatu perternakan, maka pemeriksaaan kesehatan terhadap ternak secara teratur pada waktu tertentu sangat bermanfaat sekali. Terutama usaha pemcegahan penyakit endoparasit,  karena kasusu ini bila dibiarkan maka perjalanan penyakitnya berjalan kronis dan ternak lambat lalu kondisinya akan turun. Pemeliharaan hewan ternak dalam menentukan penyakit kita dapat mengambil sample darah dan feses pada ternak tersebut.
Teknik pengambilan sampel darah hewan ternak (unggas), dapat di lakukan pengambilan sample pada bagian sayap. Sedangkan pada feses ambil feses yang masih baru atau tidak terlalu lama (kering).
1.2  Tujuan
·         Melakukan pengambilan sampel darah dan feses dari ternak unggas
·         Mengetahui bagaimana cara pengambilan sampel darah dan feses
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat zat yang dibutuhkan oleh tubuh organisme tersebut. Selain itu darah juga berfungsi untuk pertahanan tubuh terhadap virus dan bakteri. Pada dasarnya darah merupakan adalah cairan yang ada di dalam tubuh manusia atau hewan yang berfungsi untuk alat transportasi zat zat yang ada di dalam tubuh seperti O2 , CO2, hormon dan lain sebagainya. Tanpa darah manusia dan sebagian hewan tidak dapat hidup karena darah merupakan pengantar oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh.
Pada hewan yang lain fungsi darah yaitu untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Di dalam darah terdapat hemoglobin yang berfungsi untuk mengikat oksigen. Pada sebagian kecil hewan yang tak bertulang belakang atau sering di sebut invertebrate oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hematologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang pembekuan darah. Darah memiliki komposisi sebagai berikut :
1.      Plasma darah
Komposisi darah sebagian besar adalah plasma darah. Sekitar 55% darah merupakan plasma darah. Plasma darah merupakan cairan yang berada diantara sel-sel darah yang bebas. Sifat fisik dari plasma darah yaitu terletak pada warnanya. Warna pada plasma darah tergantung pada spesies dan jumlah plasma darah.
2.      Sel-sel darah
Sel-sel darah terdiri dari :
·         Darah merah ( eritrosit ) ( red blood cell )
·         Darah putih ( leukosit ) ( white blood cell )
·         Keeping- keping darah ( thrombosit )
BAB 3
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat dan Bahan
·         Jarum suntik.
·         Alkohol.
·         Kapas.
·         Packing.
·         Natrium corat.
·         Nacl.
·         Bubuk koagulasi.
·         botol
BAB 4
METODOLOGI
1.      Menyiapkan ayam.
2.      Handling  ternak dalam posisi berbaring.
3.      Pengambilan darah di bagian sayap, sayap dibuka (dalam keadaan membuka)
4.      Bersihkan daerah yang akan diambil darahnya dengan menggunakan kapas yang sudah dibasahi dengan alcohol, sampai terlihat dengan jelas letak pembuluh darah tersebut.
5.      Masukkan jarum suntik di bagian pembuluh darah, yang terletak di percabangan.
6.      Setelah sudah masuk maka tarik dengan pelan-pelan jarum suntik supaya darah bisa terhisap.
BAB 4
HASIL PENGAMATAN
Pengambilan sampel darah terletak di bagian sayap, di bagian sayap merupakan pembuluh darah yang cukup besar untuk bisa di ambil darahnya. Setelah ayam sudah disiapkan di sekitar pembuluh darah di bersihkan menggunakan kapas yang dibasahi dengan alcohol guna untuk mengetahui pembuluh darah lebih jelas, setelah dibersihkan pengambilan darah terletak dipercabangan dari pembuluh darah tersebut, kemudian masukkan jarum suntik diantara percabangan kapiler darah tersebut, setelah masuk tarik jarum suntik (darah agar terhisap) dengan pelan-pelan. Pengambilan darah jangan terlalu banyak sesuaikan dengan kebutuhannya. Setelah darah diambil langkah selanjutnya adalah darah tersebut masukkan ke botol yang sudah di sediakan kemudian campur dengan bubuk koagulasi dengan perbandingan 1 : 1.
Pengambilan fases, ambil fases dari ternak yang diambil darahnya. Setelah diambil masukkan fases dalam wadah botol yang sudah tersedia, kemudian masukkan Nacl hingga fases tersebut tenggelam
BAB 5
PEMBAHASAN
Pengambilan darah (venesectio) merupakan salah satu hal yang terpenting dari kegiatan peternakan. Tujuan pengambilan darah ternak yaitu untuk mengetahui tingkat kadar suatu zat yang terkandung dalam darah ternak tersebut. Pengambilan sampel darah ternak dapat juga di gunakan untuk mengidentifikasi suatu penyakit yang menyerang atau diderita ternak tersebut. Pengambilan sampel darah pada ternak tidak bisa di lakukan dengan cara sembarangan, di perlukan kecermatan dan ketelitian yang tinggi. Terdapat dua metode untuk mengambil sampel darah pada ternak yaitu dengan menggunakan vacuum tube dan dengan menggunakan suntikan.
BAB 6
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum mahasiswa dapat mengetahui bagaimana tekhnik pengambilan darah dan fases yang benar guna untuk analisa penyakit dari sebuah ternak tersebut. Pengambilan sampel darah ternak merupakan salah satu hal terpenting dalam bidang peternakan dengan melakukan pengambilan sampel darah ternak kita dapat mengidentifikasi penyakit yang ada dalam ternak tersebut. Pengambilan sampel darah ternak dapat menggunakan vacuum tube atau secara langsung dengan menggunakan jarum suntik. Pengambilan sampel darah ternak harus dilakukan dengan steril dan cermat agar tiak terjadinya lisis dan tidak melukai hewan ternak.

kandang batre untuk ayam petelur

Cara Membuat Kandang Baterai Ayam Petelur

Cara membuat kandang baterai ayam petelur.
Kandang tipe baterai merupakan modifikasi dari kandang sistem sangkar atau kurungan, yang disusun secara berderet memanjang, bertingkat dua atau lebih. Setiap sangkar bisa untuk satu ekor ayam atau kalau ayam tipe ringan bisa diisi dua ekor.
Hasil penelitian yang sudah ada, pengisian satu ekor per lokal kandang baterai adalah lebih baik dibanding dengan lebih satu ekor per lokal. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya sifat-sifat atau tingkah laku kehidupan sosial dari ayam.
Dasar atau lantai kandang sistem baterai dibuat agak condong ke depan dengan harapan agar telur dapat menggelinding ke depan untuk memudahkan pengambilan telur. Sistem kandang baterai dipandang kurang menguntungkan untuk pemeliharaan ayam buras pedaging karena sering menimbulkan lepuh dada atau pembengkakan pada tulang dada.
Kandang baterai dapat dibuat dari kawat, kayu reng, dan juga bambu. Masing-masing mempunyai sisi kelemahan dan keuntungan dan mungkin sebagai pertimbangan yang utama adalah masalah harga (modal).
Ada sebagian peternak yang mengkombinasikan pemakaian antara kawat dengan bambu yaitu dengan menjadikan alas kandang baterai berbahan kawat sedangkan bagian atas berbahan bambu. Dan mungkin inilah kombinasi yang ideal. Ada juga yang merupakan hasil kombinasi antara kayu reng dengan bambu.Cara Membuat Kandang Baterai Ayam Petelur
Ukuran Kandang Baterai yang lazim digunakan untuk standard peternakan di Indonesia.
  1. Ukuran 110 cm x 42 cm x 35 cm x 37 cm (P x Tdpn x L x Tblk), (kemiringan 9 derajat). Dengan ukuran standard cukup untuk 8 ekor ayam per set-nya. Terdiri dari 4 pintu yang masing-masing sekat dapat diisi 2 ekor ayam. Dalam kondisi ini kepala ayam berada di dalam.
  2. Ukuran 110 cm x 35 cm x 28 cm, (kemiringan 9 derajat). Dengan ukuran kecil ini juga untuk 8 ekor ayam per set-nya. Terdiri dari 4 pintu yang masing-masing sekat dapat diisi 2 ekor ayam, tetapi kondisi ini kepala ayam berada di luar.
  3. Ukuran 120 cm x 42 cm x 35 cm x 37 cm, 6 pintu, (kemiringan 9 derajat). Ukuran ini diperuntukkan 6 ekor ayam per set-nya. Jadi 6 pintu yang masing-masing sekat hanya dapat diisi seekor ayam, sehingga kita dapat mengetahui produktivitas & mutu telur yang dihasilkan masing-masing ayam.
  4. Ukuran 120 cm x 35 cm x 35 cm x 28 cm, 6 pintu, (kemiringan 9 derajat). Ukuran ini diperuntukkan 6 ekor ayam per set-nya.
Jadi  pintu yang masing-masing sekat hanya dapat diisi seekor ayam, ini adalah versi minimalis.
Ukuran kandang:
Tinggi bagian depan: lebih kurang 37 cm
Tinggi bagian belakang: lebih kurang 30 cm
Lebar: lebih kurang 441 cm
Panjang: aa 2 pilihan
  • 120 cm (8 ekor ayam) dengan berat 6-6,6 kg
  • 200 cm (12 ekor ayam) dengan berat 9,5-10,5 kg
Bagan: ada 2 pilihan
  • Kawat besi 3,0-3,3 mm (BWG 10)
  • Kawat besi 2,8-3,0 mm (BWG20)

strategi penanganan litter yang basah

Strategi Menangani Litter Basah | Print |
Manajemen litter pada usaha peternakan ayam komersial, khususnya ayam pedaging, merupakan salah satu faktor penting yang harus selalu diperhatikan. Kondisi litter basah akan menghasilkan dampak negatif terhadap performa ayam dan berujung pada kerugian ekonomi. Litter basah bisa terjadi akibat litter bercampur dengan feses, air minum yang tumpah atau terkena tampias air hujan. Kondisi tersebut akan memicu timbulnya penyakit sehingga produktivitas ayam tidak optimal. Oleh karena itu yang dibutuhkan dalam hal ini ialah bagaimana mengatur litter agar kadar airnya tetap normal (20-25%) (Cjfeed, 2008).

Tentang Litter
Di Indonesia litter biasa diartikan sebagai sekam, karena sebagian peternak menggunakan sekam padi sebagai bahan litter. Namun yang perlu diketahui bahwa material litter bisa saja berasal dari bahan lain, asalkan memenuhi syarat sebagai litter yang baik diantaranya mampu menyerap air, ringan (low density), murah, mudah didapat, aman (tidak beracun) dan kontinyu keberadaannya.
Oleh karena itu, kita harus jeli dalam memilih material yang akan dijadikan sebagai bahan litter. Material selain sekam yang dapat dijadikan bahan litter antara lain jerami, serbuk gergaji, pasir, kulit kacang serta potongan kertas bekas.
Penggunaan litter ini setidaknya akan memberikan manfaat:
  1. Membatasi kontak langsung kaki anak ayam dengan tanah yang suhunya relatif dingin
  2. Membantu penyerapan air dari feses maupun tumpahan air minum sehingga lantai kandang tidak lembab
  3. Pada saat brooding, dapat membantu menjaga panas dari brooder
Namun dikala litter ini tidak berfungsi optimal, maka bukan suatu keniscayaan akan sangat berpengaruh terhadap performa ayam. Contoh kasusnya ialah saat litter ini basah, baik karena tumpahan air maupun terlalu banyak feses. Kondisi ini akan menjadi penstimulasi munculnya penyakit, seperti penyakit pernapasan akibat kadar amonia yang tinggi maupun menstimulasi munculnya NE atau koksidiosis. Dan parahnya saat di masa brooding, kondisi litter basah ini akan menjadikan anak ayam kedinginan meskipun suhu brooding telah sesuai. Hal ini disebabkan sensor suhu yang terdapat pada kaki ayam akan mendeteksi dingin (karena litter basah). Akibatnya ayam malas untuk beraktivitas dan akhirnya pertumbuhan menjadi terhambat.
Litter yang basah (dan jika tidak diganti) akan menimbulkan beberapa masalah pada ayam, diantaranya :
  • Menghasilkan gas amonia. Selain bau yang menyengat, amonia akan mengiritasi permukaan saluran pernapasan ayam. Hal ini yang berpotensi menyebabkan penyakit saluran pernapasan seperti CRD, ND, AI dan sebagainya. Beberapa literatur juga menyebutkan bahwa kadar amonia sebesar 25 ppm atau lebih, bisa menyebabkan kerugian berupa pembengkakan nilai FCR dan penurunan berat badan saat panen (Cjfeed, 2008)
  • Menjadi sumber penularan penyakit (dari feses ayam sakit,red), seperti cacingan dan koksidiosis
  • Mengundang vektor (serangga sebagai penyebar penyakit) seperti lalat
  • Menimbulkan luka di telapak kaki anak ayam dan kemerahan di bagian otot dada. Hal ini karena panasnya amonia tersebut

Mengetahui Penyebab Litter Basah
Hal-hal yang bisa menyebabkan litter menjadi basah antara lain:
  • Feses basah
    Kondisi feses basah bisa disebut dengan istilah wet dropping atau diare, akan tetapi kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Wet dropping adalah kondisi dimana feses ayam menjadi lebih cair dari biasanya tetapi masih terlihat komponen padat dan kondisi ayam masih terlihat sehat. Sedangkan feses ayam dikatakan diare apabila komponen padat sudah tercampur dengan komponen cair sehingga terlihat lebih homogen. Selain itu pada kondisi diare, ayam terlihat tidak sehat dan terdapat peningkatan frekuensi buang kotoran.
    Feses basah pada ayam bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang terdiri dari faktor infeksius (infeksi bibit penyakit) dan non infeksius. Faktor infeksius (berasal dari bibit penyakit, yang dapat menyebabkan feses basah antara lain infeksi colibacillosis, ND, Gumboro, pullorum dan koksidiosis. Namun infeksi penyakit ini juga diikuti oleh timbulnya gejala klinis yang lain. Sedangkan faktor non infeksius penyebab feses basah diantaranya:
  1. Heat stress (stres panas) yang menyebabkan konsumsi air minum ayam meningkat dibanding konsumsi ransum (9:1), hal ini mengakibatkan feses basah. Ayam yang stres karena perlakuan atau kondisi lingkungan yang kurang nyaman juga dapat mengakibatkan feses basah karena ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh--
  2. Kualitas nutrisi ransum. Kadar garam yang terlalu tinggi di dalam ransum akan mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh sehingga feses ayam menjadi basah. Kadar garam yang tinggi juga akan memicu ayam mengkonsumsi air lebih banyak sehingga menyebabkan ayam mengalami diare. Selain kadar garam, kadar protein yang terlalu tinggi juga dapat menstimulasi terjadinya feses basah. Hal ini terjadi karena asam urat dalam ginjal terlalu tinggi konsentrasinya sehingga memicu ayam mengkonsumsi air minum lebih banyak, akibatnya feses menjadi basah dan encer
  3. Pemberian obat tidak sesuai aturan pakai. Pemberian obat keras, seperti obat cacing atau obat golongan sulfa yang berlebihan dari yang dianjurkan juga dapat memicu feses basah pada ayam
  • Manajemen pemeliharaan yang kurang baik, seperti seperti sistem ventilasi kurang optimal, tumpahan air saat membersihkan atau mengganti air minum, dll

Litter basah dan menggumpal
Sumber : Dok. Medion
Tips Menjaga Litter Tetap Kering
Beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar litter tetap kering dan berfungsi optimal antara lain :
  • Gunakan litter dengan ketebalan yang optimal, yaitu 8-12 cm sehingga litter menjadi lebih kering dan bisa menjaga suhu saat masa brooding
  • Lakukan manajemen pembolakbalikan litter untuk mencegah litter basah. Pada masa brooding, pembolak-balikan litter dilakukan secara teratur setiap 3-4 hari sekali mulai umur 4 hari sampai umur 14 hari. Segera ganti litter yang basah. Pergantian pun jangan terlalu sering karena dapat menurunkan produktivitas ayam. Bila ada litter yang menggumpal, maka ganti litter yang menggumpal tersebut sesuai dengan kondisinya. Misalnya saja jika jumlah yang menggumpal sedikit, maka dapat dipilah dan dikeluarkan dari kandang. Namun jika jumlah litter yang menggumpal atau basah sudah banyak, lebih baik tumpuk dengan litter yang baru hingga yang menggumpal tidak tampak
  • Cek kondisi dan pemasangan tempat air minum. Tumpahan air minum bisa diatasi dengan manajemen air minum yang baik. Pertama, lebih berhati-hati saat mengganti air minum. Pastikan juga tempat air minum baik manual maupun otomatis (TMAO dan nipple ND-360) tidak bocor. Khusus untuk sistem nipple, perhatikan ketinggiannya dan tekanan air dalam pipa. Penempatan nipple yang terlalu rendah, menyulitkan ayam minum air sehingga menimbulkan banyak tetesan air di bawah nipple. Tekanan air yang tidak sesuai standar nipple juga dapat menyebabkan menetesnya air
  • Jika litter basah diakibatkan feses basah oleh infeksi seperti E. coli dan Eimeria sp. (penyebab koksidiosis) maka solusi pertama ialah lakukan pengobatan dengan Antikoksi, Coxy atau Koksidex untuk kasus koksidiosis dan Proxan-C, Amoxitin, Neo Meditril atau Ampicol untuk kasus colibacillosis. Kemudian lakukan desinfeksi air minum dengan Antisep, Desinsep atau Neo Antisep khusus untuk kasus infeksi colibacillosis
  • Perhatikan kualitas ransum. Jangan memberikan ransum dengan kandungan garam dan protein terlalu tinggi (sesuaikan dengan kebutuhan). Untuk menjamin kualitas ransum tetap sesuai, sebaiknya uji kualitas ransum. Uji kualitas ransum bisa dilakukan di Medilab
  • Mengatur sistem ventilasi melalui sistem buka tutup tirai untuk memastikan kadar amonia dalam kandang tidak terlalu tinggi. Untuk ayam dewasa, penggunaan kipas angin bisa membantu pergerakan udara dalam kandang dan hal ini bisa mengurangi kadar air litter dan akumulasi amonia
  • Saat musim hujan, perbaiki kerusakan dan kesalahan struktur kandang. Atap yang bocor harus segera diperbaiki. Selain itu, perhatikan apakah atap mampu mencegah tampias air hujan. Periksa juga kondisi tirai, apakah ada yang bolong atau tidak atau dibuka dari bawah sehingga ayam terkena tampias air hujan. Termasuk juga selokan harus lancar agar air tidak menggenangi kandang. Simpan litter pada tempat yang terhindar dari tampias air hujan
Proses penambahan litter dalam kandang

fungsi dan syarat kandang ternak

FUNGSI DAN SYARAT KANDANG TERNAK

Kandang merupakan salah satu kebutuhan penting dalam usaha peternakan. Kandang adalah struktur atau bangunan di mana hewan ternak dipelihara. Fungsi utama kandang adalah untuk menjaga supaya ternak tidak berkeliaran dan memudahkan pemantauan serta perawatan ternak. Terdapat banyak sekali jenis kandang, baik berdasarkan tipe maupun bahan yang digunakan untuk membuat kandang tersebut, sedangkan penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan. secara tidak langsung kandang juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil peternakan. Kandang yang fungsional akan menambah pendapatan bagi para pemiliknya. Kali ini saya akan membahas tentang fungsi dan syarat-syarat suatu kandang.
A.  Fungsi kandang
1. Memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi seperti pemberian pakan, minum, pengelolaaan kotoran/ limbah dan perkawinan.
2.   Menjaga keamanan ternak dari pencurian.
3.   Meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja.
4.   Melindungi ternak dari perubahan cuaca atau iklim yang ekstrim (panas, hujan dan angin).
5.   Mencegah dan melindungi ternak dari penyakit.
B.  Persyaratan kandang
Pembuatan kandang untuk ternak perlu memperhatikan beberapa persyaratan antara lain dari segi teknis, ekonomis,  kesehatan kandang (ventilasi kandang, pembuangan kotoran), efisiensi pengelolaan dan kesehatan lingkungan sekitarnya.
C.  Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang adalah sebagai berikut:
1.   Kandang hendaknya dibuat dari bahan yang murah tetapi kuat, serta mudah didapatkan dari daerah sekitar.
2.   Tidak banyak dilewati lalu lintas umum
3.   Kandang mudah dibersihkan.
4.   Kandang terletak jauh dari tempat tinggal.
5.   Pertukaran udara di dalam kandang dapat berlangsung dengan baik.
6.   Sinar matahari dapat masuk ke dalam kandang.
7.   Lingkungan kandang bersih dan kering.
D.  Pemilihan lokasi:
Pertimbangan yang harus dilakukan dalam memilih lokasi antara lain adalah :
1.   Ketersediaan sumber  air untuk minum, memandikan dan membersihkan kandang ternak,
2.   Dekat dengan sumber pakan
3.   Kemudahan akses transportasi untuk penyediaan pakan dan pemasaran, 
4.   Tersedia areal untuk perluasan jika dibutuhkan,
5. Lokasi lebih tinggi dari sekelilingnya sehingga memudahkan untuk pembuangan limbah dan menghindari genangan air pada waktu hujan, 
6.   Jarak kandang dengan bangunan umum dan perumahan minimal 10 m, 
7.   Tidak mengganggu kesehatan lingkungan,
8.   Relatif jauh dari jalan umum.
9.   Limbah ternak dapat tersalur dengan baik. 
E.   Konstruksi:
Konstruksi sangat menentukan ketahanan bangunan, kandang harus dibuat sekokoh mungkin sehingga mampu menahan beban dan benturan serta dorongan yang kuat dari ternak, mudah dibersihkan, mempunyai sirkulasi udara yang baik sehingga  tidak lembab dan tersedia tempat penampungan kotoran beserta saluran drainasenya.
Konstruksi kandang dirancang sesuai dengan agroklimat wilayah setempat, tujuan pemeliharaan, dan status fisiologis ternak. Untuk dataran tinggi model kandang sapi Potong yang baik adalah lebih tertutup untuk melindungi ternak dari cuaca  dingin, sedangkan untuk dataran rendah kebalikannya yaitu bentuk kandang yang lebih tinggi dan lebih terbuka. Tipe dan bentuk kandang disesuaikan dengan  status fisiologis dan pola pemeliharaan ternak seperti kandang pembibitan, penggemukan, pembesaran, kandang beranak/ menyusui dan kandang pejantan.
F.   Bahan kandang:
Bahan kandang hendaknya disesuaikan dengan tujuan usaha dan kemampuan ekonomi. Dalam memilih  bahan kandang hendaknya dipilih bahan lokal yang banyak tersedia dan minimal tahan digunakan untuk jangka waktu 5 – 10 tahun agar sealam waktu itu kita sudah mempunyai keuntungan/ modal lagi untuk membuat kandang.
FUNGSI DAN SYARAT KANDANG TERNAK
G.  Bagian-bagian kandang seperti
1.   Lantai kandang 
Lantai untuk ternak sapi harus  kuat, tahan lama, tidak licin dan tidak terlalu kasar, mudah dibersihkan dan mampu menopang beban yang ada diatasnya. Dapat berupa tanah yang dikeraskan, beton, pasir semen (PC) dan kayu yang kedap air. Tingkat kemiringan lantai kandang sangat penting untuk menjaga drainase kandang. Tingkat kemiringan lantai tidak boleh lebih dari 5% artinya perbedaan tinggi antara lantai depan dengan lantai belakang pada setiap panjang lantai 1 meter tidak boleh lebih dari 5 cm.
Untuk ternak kambing atau domba, Lantai kandang berkolong dapat dibuat dari bilah bambu atau kayu. Lebar bilah sekitar 3 cm dan jarak antar bilah sekitar 5 cm. Jarak antar bilah tidak tidak boleh terlalu rapat agar kotoran dapatjatuh ke kolong, tetapi juga tidak boleh terlalu longgar agar kaki kambing/ domba tidak terperosok ke bawah. Jarak lantai dari permukaan tanah 60-80 cm.
2.   Kerangka kandang
Kerangka kandang dapat dibuat dari bahan yang tersedia di lingkungan sekitar seperti bambu atau kayu. Kerangka kandang harus dibuat dengan bahan-bahan yang mempunyai kekuatan dan ketahanan yang lama
3.   Atap kandang.
Atap kandang berguna untuk menghindarkan temak dari air hujan dan terik matahari serta menjaga kehangatan pada malam hari. Bahan atap dapat dibuat dari genting, ilalang, daun kelapa atau daun tebu. Atap kandang hendaknya dibuat miring sekitar 30 derajat, agar air hujan dapat lancar mengalir. Ketinggian atap hendaknya tidak terlalu rendah agar kandang tidak terasa panas. Teras kandang harus cukup lebar, agar tampias hujan tidak mengganggu ternak. Untuk daerah kering beriklim kering  sebaiknya ketingggian atap minimal 3,5 meter untuk menjamin sirkulasi udara didalam kandang.
4.   Dinding kandang.
Dinding kandang berguna untuk membentengi. ternak agar tidak lepas, menahan angin, dan menahan suhu udara agar tetap nyaman. Dinding kandang domba dapat dibuat dari papan, bilah bambu atau anyaman bambu untuk ternak sapi dapat memakai besi atau dinding. Di daerah yang anginnya kencang, dinding tertutup rapat setinggi ternak, sehingga ternak tidak terkena terpaan angin secara langsung.